MOTOR INDUKSI 1 FASA
Evolog
GVJ Header Template
Beranda
Teknik
Index
Home
Video
Otomotif
Sejarah
Olahraga
Widget blog
Trick dan tips
Teknik
.
Home » Otomotif , Technical » Motor Induksi
Motor Induksi
Posted by gusto arif Posted on 18.36.00
Motor Induksi
1.1 Pendahuluan.
A. Latar Belakang
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac)
yang paling luas digunakan. Motor induksi sangat banyak digunakan di
dalam kehidupan sehari-hari baik di industri maupun di rumah tangga.
Motor induksi yang umum dipakai adalah motor induksi 3-fase dan motor
induksi 1-fase. Motor induksi 3-fase dioperasikan pada sistem tenaga
3-fase dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri, sedangkan
motor induksi 1-fase dioperasikan pada sistem tenaga 1-fase yang banyak
digunakan terutama pada penggunaan untuk peralatan rumah tangga seperti
kipas angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena
motor induksi 1-fase mempunyai daya keluaran yang rendah.
2.1 Pengertian dan prinsip Motor induksi.
2.1.1 Pengertian
Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan
stator kepada kumparan rotornya. Garis-garis gaya fluks yang
diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya
sehingga timbul tegangan induksi dan karena kumparan rotor merupakan
rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus pada kumparan rotor.
kumparan rotor yang di aliri arus ini berada dalam garis gaya
fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan
mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung
menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator.
Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada
slot-slotnya yang dililitkan pada sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup
ini menentukan kecepatan berputarnya medanstator yang terjadi yang
diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah kutup akan mengakibatkan
makin kecilnya kecepatan putar medanstator dan sebaliknya. Kecepatan
berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron.
Secara umum motor induksi dibagi menjadi dua, yaitu motor satu fasa, dan
motor tiga fasa yaitu :
Motor satu fasa : Konstruksi motor induksi satu fasa terdiri
atas dua komponen yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian dari
motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian yang bergerak yang
bertumpu pada bantalan poros terhadap stator. Motor induksi terdiri atas
kumparan-kumparan stator dan rotor yang berfungsi membangkitkan
gaya gerak listrik akibat dari adanya arus listrik bolak-balik
satu fasa yang melewati kumparan-kumparan tersebut sehingga
terjadi suatu interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor.
Motor tiga fasa: Motor induksi 3 fasa memiliki keunggulan
diantaranya handal, tenaga yang besar, daya listrik rendah dan hampir
tidak ada perawatan. Tetapi motor induksi 3 phase memiliki kelemahan
pada pengontrolan kecepatan. Kecepatan putar motor induksi bergantung
pada frekuensi input, sedangkan sumber listrik memiliki frekuensi
konstan. Untuk mengubah frekuensi input lebih sulit daripada mengatur
tegangan input. Dengan ditemukannya teknologi inverter maka hal tersebut
menjadi lebih mudah dan mungkin dilakukan
2.2.1 Prinsip kerja Motor induksi.
A. Prinsip Motor Induksi AC dan DC
Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari
kumparan stator kepada kumparan rotornya. Garis-garis gaya fluks yang
diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya
sehingga timbul emf (ggl) atau tegangan induksi dan karena penghantar
(kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir
arus pada kumparan rotor
Belitan stator yang dihubungkan dengan satu sumber tegangan tiga
fasa akan menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan
sinkron (ns=120f/2p). Medan putar pada stator tersebut akan memotong
konduktor-konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus, dan sesuai
dengan hukum lentz
Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam
garis gaya fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan
rotor akan mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung
menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator.
Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada
slot-slotnya yang dililitkan pada sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup
ini menentukan kecepatan berputarnya medan stator yang terjadi yang
diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah kutup akan mengakibatkan
makin kecilnya kecepatan putar medan stator dan sebaliknya. Kecepatan
berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron
Prinsip kerja motor induksi adalah berdasarkan induksi elektromagnet,
dimana tegangan sumber diberikan pada kumparan stator, sehingga inti
besi di stator menjadi magnet, kemudian menginduksikan magnet tersebut
ke rotor. Dengan demikian, di kumparan rotor akan terinduksi tegangan
karena kumparan rotor merupakan loop tertutup, maka akan mengalir arus
di kumparan rotor tersebut yang berinteraksi dengan medan magnet di
stator, sehingga timbullah gaya putar pada rotor yang mendorong rotor
untuk berputar dengan kecepatan sinkron dan akan mengikuti persamaan
Dimana :
N= kecepatan putar dari medan putar stator dalam rpm
F = Frekuensi arus dan tegangan stator
P = Banyaknya kutub
Garis-garis gaya fluks dari stator tersebut yang berputar akan memotong
panghantar-panghantar rotor sehingga pada penghantar rotor tersebut
timbul Gaya Gerak Listrik (GGL) atau tegangan induksi. Berhubung
kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup maka pada kumparan
tersebut mengalir arus. Arus yang mengalir pada penghantar rotor yang
berada dalam medan magnet berputar dari stator, maka pada penghantar
rotor tersebut timbul gaya-gaya yang berpasangan dan berlawanan arah,
gaya tersebut menimbulkan torsi yang cenderung memutar rotornya, rotor
akan berputar dengan kecepatan (Nr) mengikuti putaran medan putar stator
(Ns)
B. Kecepatan Motor Induksi
Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator yang
akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan
kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet
kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan
rotor berputar.
Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada
kecepatan sinkron namun pada “kecepatan dasar” yang lebih rendah.
Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya
“slip/geseran” yang meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya
terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah
cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan “motor
cincin geser/ slip ring motor
Dimana :
Ns = kecepatan sinkron dalam RPM
Nb = kecepatan dasar dalam RPM
3.1.1 Metode Starting Motor Induksi
A. Metode Starting Motor Induksi
Bila suplai motor berasal dari penyulang utama biasanya tidak akan
ada masalah dengan awal start motor listriknya.namun demikian akan
menjadi masalah bila motor listrik berkapastas besar di letakkan di
daerah yang jauh dari penyulang utama.akan tetapi beberapa industri
memiliki rentang yang cukup besar untuk jatuh tegangan sehingga besarnya
jatuh tegangan bisa di toleransi.Namun demikian ada beberapa kasus
dimana kapasitas motor terlalu besar di bandingkan kapasitas
suplai,kususnya bila motor listrik berkapasitas besar bergabung dengan
motor motor pembantu berkapas kecil dalam suatu proses produksi yang
kemungkinan di jalankan bersamaan.perhitungan bersarnya arus srating
motor listrik perlu dilakukan untuk mengetahui efeknya terhadap proses
produksi maupun system yang sedang dijalankan.
Arus start mempunyai sifat reaktif, yang nilainya biasanya di
asumsikan.oleh karena itu power factor saat start biasanya lagging
sebesar 15 sampai dengan 30 persen dari power factor nominal.untuk
menjaga motor tetap bekerja dan kontaktor tidak beroperasi tegangan
tidak boleh jatuh lebih dari 70% dari tegangan nominal.ini diasumsikan
bahwa fliker lampu tidak menjadi pertimbangan.batasan penurunan tegangan
disesuaiakan dengan kondisi suatu industri.namun demikian jika factor
keamanan dan kontinuitas sangat penting maka jatuh tegangan di batasi
harus lebih kecil dari 10% tegangan nominal.
Di lain sisi motor dengan beban bervariasi terus menerus dapat
mengakibatkan nilai arus line berubah ubah,sehingga mengakibatkan naik
turunya tegangan yang di butuhkan.beban yang bertipe seperti ini
diantaranya adalah pompa kompressor udara yang besar yang berdenyut enam
sampai 12 kali per detik.akibatnya tegangan jatuh terjadi terus
menerus dan mungkin saja bias membuat suatu proses industri yang
kontinyu terhenti.yang berakibat harus memulai proses produksi dari awal
lagi.atau kemungkinan lainya adalah kehilangan sebagian dari sequence
suatu proses akibat dari tegangan jatuh.
Batasan tegangan jatuh pada kontaktor motor listrik adalah paling rendah
30% dan yang paling tinggi adalah 70% dari tegangan nominal,tergantung
dari tipe,ukuran dan pabrikan kontaktor tersebut.kontaktor mungkin akan
mengalami jatuh tegangan dari ¾ sampai dengan 12 cycles.
Kebanyakan permasalahan fliker muncul saat motor baru start. Ini
terjadi pada motor satu fasa ataupun tiga fasa yang beroperasi pada bus
sekunder dan pada kumpulan motor dengan kapasitas besar yang bekerja
pada bus utama.
B. karakteristik arus starting pada motor induksi
Ketika motor induksi di jalankan maka akan timbul arus mula yang
besar,hal ini dikarenakan frekuensi dan reaktansi yang tinggi dalam
kondisi start yaitu dengan slip seratus persen.jadi dalam rangkaian
rotor yang sangat reaktif ,arus rotor tertinggal terhadap ggl rotor
dengan sudut yang besar .Hal ini berarti bahwa aliran arus maksimum
terjadi dalam konduktor rotor pada suatu waktu setelah kerapatan fluksi
maksimum stator melewati konduktor tersebut.sehingga kondisi ini
menghasilkan arus mula yang besar dengan factor daya yang rendah dan
menghasilkan torsi mula yang rendah.
Jika rotor melakukan percepatan,frekuensi rotor menjadi
berkurang dikarenakan nilai slip yang berkurang,hal ini berarti nilai
reaktansi rotornya berkurang sehingga menyebabkan nilai torsinya naik ke
harga maksimumnya. Jika motor mempercepat lebih lanjut,torsi akan turun
sesuai dengan harga yang diperlukan untuk memutar beban dengan
kecepatan konstan
Sumber : akademik.edu dan berbagai sumber lainnya
Label: Otomotif, Technical
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Back to top ↑
.
Post terbaru
Get widget
Classic Clock
Popular Posts
Aturan Permainan Bola Voli
Bola voli Aturan permainan secara teknis : Permainan Bola
Voli merupakan permainan yang dimainkan oleh dua tim yang masin...
Prinsip kerja motor bensin
MOTOR BAKAR N ikolaus August Otto ( 14 Juni 1832 – 28
Januari 1891 ) ialah penemu Mesin Bakar...
Pengertian Hukum Kirchoff
HUKUM KIRCHOFF Gustav Robert Kirchhoff (lahir di
Königsberg, Prusia, 12 Maret 1824 – meninggal di Berlin, Jerman, 17 O...
Uji kekerasaan material teknik
A. Percobaan Uji Kekerasan Logam Percobaan uji kekerasan
(Hardness Test) yang akan dilakukan adalah percobaan kekerasan ...
sejarah penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika
Konferensi Asia Afrika A.LATAR BELAKANG Konferensi Asia
Afrika Berakhirnya Perang Dunia I membawa pengaruh terhadap ba...
Aturan permainan futsal
A . FUTSAL 1. Peraturan peraturan lapangan LUAS LAPANGAN Panjang :
25 m hingga 45 m Lebar : 15 m h...
Aturan permainan Badminton
Aturan Permainan Badminton BULU TANGKIS Peraturan permainan
bulutangkis ditetapkan oleh WBF (World Badminton Federation). Bebe...
Skyscrapercity forum
Skyscrapercity forum
animasi beregerak naruto
Get widget
Translate
Pilih Bahasa▼
Kaskus
Kaskus
BukaLapak.com
Ads.
Ads.
Ads.
Ads.
Referensi Template
Mas template.com
U-Template.com
Total Tayangan Laman
204572
Back to top ↑
Label
Otomotif (5)
Sejarah (5)
sport (3)
Technical (4)
trick and tips (3)
Video (6)
widget blog (5)
About
CV
Contact us
Privacy Policy
FAQ
Licency
Disclaimer
Share
[Get Widget]
Support : Ivolog | Profil Blogger | Follow My twitter | My Facebook
Copyright © 2015. Evolog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
A. Motor Induksi 1 fasa
Konstruksi Motor Induksi 1 Fasa
Konstruksi motor induksi satu fasa terdiri atas dua komponen yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian yang bergerak yang bertumpu pada bantalan poros terhadap stator. Motor induksi terdiri atas kumparan-kumparan stator dan rotor yang berfungsi membangkitkan gaya gerak listrik akibat dari adanya arus listrik bolak-balik satu fasa yang melewati kumparan-kumparan tersebut sehingga terjadi suatu interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor.
B. Rangkaian Ekivalen Motor Induksi 1 Fasa
Motor induksi satu fasa terdiri kumparan stator dan kumparan rotor. Kumparan stator dan rotor masing-masing terdiri dari parameter resistansi “R’, reaktansi “jX”dan lilitan penguat “N”. rangkaian ekivalen dari motor induski satu fasa dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Sederhana
Rangkaian pengganti motor induksi satu phase.
Nilai arus sumber bolak-balik satu fasa dapat dirumuskan sebagai berikut : I1 = IØ + I2’
Besarnya arus pemaknitan IØ yang timbul akibat adanya induksi yang terjadi antara medan stator dan rotor adalah :
IØ = Ir + Im
Ggl yang dihasilkan akibat interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor yang masing-masing sebesar E1 dan E2 adalah :
Impedansi pada kumparan motor stator dan rotor masing-masing adalah :
jXs = jws Ls
jXr = jwr Lr
C. Prinsip Kerja Motor Induksi 1 Fasa
Apabila kumparan-kumparan motor induksi satu fasa dialiri arus bolak-balik satu fasa, maka pada celah udara akan dibangkitkan medan yang berputar dengan kecepatan putaran sebesar dengan menggunakan rumus :
Medan magnet berputar bergerak memotong lilitan rotor sehingga menginduksikan tegangan listrik pada kumparan-kumparan tersebut. Biasannya lilitan rotor berada dalam hubung singkat. Akibatnya lilitan rotor akan mengalir arus listrik yang besarnya tergantung pada besarnya tegangan induksi dan impedansi rotor. Arus listrik yang mengalir pada rotor akan mengakibatkan medan magnet rotor dengan kecapatan sama dengan kecepatan medan putar stator (ns).
Interaksi medan stator dan rotor akan membangkitkan torsi yang menggerakan rotor berputar searah dengan arah medan putar stator. Interaksi medan stator dan rotor juga menyebabkan terjasinya gaya gerak listrik induksi yang disebabkan oleh kumparan-kumparan stator dan rotor. Rumusan matematis gaya gerak listrik yang terjadi pada motor induksi satu fasa dengan rumusan sebagai berikut :
Dimana nilai Φ(t) untuk fluksi maksimum akibat dari penyebaran kerapatan fluks yang melewati lilitan dengan rumus :
Adanya perbedaan medan putar stator dan medan putar rotor atau yang disebut slip pada motor induksi satu fasa pada rumus sebagai berikut :
D. Hubungan Torsi dan Slip pada Motor
Berubah-ubahnya kecepatan motor induksi (ns) akan mengakinbatkan harga slip dari 100% pada start hingga 0% pada saat motor diam (nr – ns). torsi yang dihasilkan selama motor iinduksi satu fasa berputar tergantung pada perubahan slip dan perubahan dalam Newton.meter. Perubahan pembebanan dapat terjadi dengan naiknya nilai tegangan dan arus pada rotor. Hubungan torsi (Td) terhadap parameter impedansi stator, impedansi rotor, arus rotor, tegangan sumber dan kecepatan sudut
secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ingin melihat yang viral kunjungi B-Log Berikut .
ReplyDeletehttps://racuntikkus.blogspot.com